Hamster
merupakan salah satu binatang yang masuk kedalam kelas mammalia. Hamster
tergolong hewan pengerat dan pemakan
segala. Apabila kelaparan, hamster dapat
memakan anaknya untuk kelangsungan hidupnya. Hamster ini bersifat diam dan nokturnal serta mereka kadang aktif pada pagi hari atau sore hari. Mereka adalah penggali
yang baik, membuat lubang dengan pintu masuk satu atau lebih dengan jalan yang
terhubung dengan kamar mereka untuk sarang, gudang makanan dan aktivitas lainnya.
Hamster merupakan binatang omnivora.
Makanan mereka dapat berupa butir padi, buah segar, akar, bagian
hijau tumbuhan, invertebrata dan beberapa binatang kecil
lainnya (serangga seperti belalang).
Namun, tidak semua makanan cocok untuk hamster. Beberapa makanan,
seperti daun beracun dari tomat menjadi makanan paling berbahaya untuk kesehatan hamster. Pendapat orang tentang makanan tidak aman lainnya adalah timun menyebabkan ekor mereka basah. Ada
baiknya memberikan makan hamster berupa biji-bijian segar karena makan yang
mengandung garam dapat menyebabkan kerontokan pada bulu hamster.Habitat hamster
di utara terletak dari Eropa tengah sampai Siberia, Mongolia,
dan Tiongkok utara sampai Korea . Habitat hamster di selatan membentang dari Suriah sampai Pakistan.
Mereka hidup di perbatasan padang pasit, bukit pasir, bukit di kaki gunung, sungai di lembah, padang
rumput yang luas, dataran rendah yang bersemak-semak dan berbatu, serta beberapa
tinggal di ladang tanam.
Ø Klasifikasi Hamster
- Kerajaan : Animalia
- Filum : Chordata
- Kelas : Mamalia
- Ordo : Rodentia
- Famili : Muridae
- Genus : Mus
- Spesies : Mus musculus
Ø Morfologi Hamster
Warna mata hamster terbagi menjadi beberapa tipe,
yakni merah, ruby, hitam, kombinasi merah, kombinasi ruby,
serta kombinasi hitam dan ruby. Ukuran mata hamster cukup besar. Hamster
memiliki hidung berukuran kecil namun memiliki
indra penciuman yang sangat tajam berguna mengimbangi penglihatan hamster yang
kurang baik. Hamster memiliki pipi elastis yang disebut kantong pipi yang
berfungsi mengangkut dan memindahkan makanan selain itu kantong pipi juga berfungsi
mengangkut bahan - bahan membuat sarang dan menakut - nakuti musuh. Telinga
hamster kecil dan pendek, tetapi pendengarannya sangat tajam. Komunikasi pada hamster
yang satu dengan yang lain menggunakan gelombang ultrasonik. Hamster memiliki
gigi yang tumbuh terus-menerus. Untuk mencegahnya, hamster selalu menggigiti
benda di sekitarnya. Memberi makanan dengan tekstur keras mampu menjaga gigi
hamster agar tidak terus tumbuh. Total gigi pada hamster ada 16 buah. Hamster
masuk dalam binatang berkumis yang berfungsi alat navigasi saat beraktivitas di
kegelapan. Hamster memiliki ukuran tubuh relatif kecil. Hamster dewasa panjang
tubuhnya 7-10 cm. Hamster jenis tertentu
panjang tubuhnya 18-20 cm. Tubuhnya kuat dan lentur, Hamster memiliki bulu yang
lebat dan halus di seluruh tubuhnya. Masa hidup hamster hanya sekita 2-4 tahun.
Hamster memiliki ekor yang sangat pendek. Kaki hewan ini juga pendek, tetapi cukup kuat untuk memanjat.
Ø Anatomi Hamster
Ø Sistem Endokrin Pada Hamster
Sistem endokrin terdiri dari
sekelompok organ yang disebut sebagai kelenjar
sekresi internal yang berfungsi menghasilkan
dan melepaskan hormon - hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon
berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ
tubuh. Organ utama dari sistem endokrin adalah : Hipotalamus, Kelenjar
hipofisa, Kelenjar tiroid, Kelenjar paratiroid, Pulau-pulau pankreas, Kelenjar
adrenal, Buah zakar dan Indung telur. Selama kehamilan, plasenta bertindak
sebagai suatu kelenjar endokrin. Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang
merangsang hipofisa yang beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa
dan yang lainnya menekan pelepasan hormon hipofisa. Kelenjar hipofisa disebut
kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi dari
kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung,
beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh
organ lainnya. Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri
melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah
memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan
hormonnya. Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa yang beberapa
diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap
konsentrasi zat-zat di dalam darah: Sel-sel penghasil insulin pada pankreas
memberikan respon terhadap gula dan asam lemak, Sel-sel paratiroid memberikan
respon terhadap kalsium dan fosfat dan Medulla adrenal (bagian dari
kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari sistem
saraf parasimpatis. Hormon adalah
zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang
mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein
yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya
merupakansteroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol.
Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.
Ø Sistem Koordinasi Pada Hamster
Sistem
syaraf terdiri atas dua bagian yaitu, syaraf pusat dan syaraf perifer. Dan
sebagai pusat adalah otak dan medula spinalis (sumsum tulang belakang). Sistem
syaraf pusat memiliki tugas untuk mengolah informasi yang masuk, otak depan
untuk membau, otak tengah untuk melihat, dan otak belakang untuk mendengar.
Sedangkan pada sistem syaraf tepi (perifer) memiliki fungsi untuk mengumpulkan
informasi yang berbentuk rangsangan listrik (impuls) dari berbagai organ dalam
dan luar untuk disampaikan pada syaraf pusat, juga membawa impuls dari
syaraf menuju pusat motorik tubuh (Jasin, 1984). Sistem ini terdiri dari
lobus ultaklorius, gines, fisura lomentudinalis, sulkus, kolpura kaudal gemina,
serebrum, lobus sentraus, flokulus, lobus lateralis. Sistem saraf pada mamalia,
secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain.
Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak.
Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus
optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal
menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (encephalon) terdiri dari beberapa
bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon,
lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata. Sistem sarafnya dibagi menjadi
dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri
dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua
komponen fungsional yaitu sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. Sistem
saraf somatis membawa sinyal dari dan ke otot rangka dan biasannya
berperan pada stimulus eksternal (refleks). Sistem saraf otonom meregulasi
lingkungan internal dengan mengontrol pergerakan otot polos dan otot jantung
serta organ disgestif, kardiovaskular, ekskresi dan sistem endokrin. Sistem
saraf otonom dibagi lagi menjadi dua yaitu simpatis dan parasimpatis. Sistem
simpatis dan parasimpatis bekerja berlawanan.
Ø Sistem Gerak Pada Hamster
Pada Hamster dan sebagian hewan berkaki empat lainnya,
sumsum tulang belakang keluar dari bagian belakang tengkorak (karena posisi
tubuhnya yang horizontal) dan menjulur sepanjang tulang belakang yang
berada pada bagian dorsal tubuh. Perbedaan lain yang terdapat pada sistem
rangka antara Hamster (hewan tulang belakang) dengan manusia adalah tulang
pinggul pada manusia lebih bundar lebih pendek dan lebih vertikal sedangkan
pada Hamster, bentuk pinggulnya lebih lebar dan berbentuk lebih horizontal.
Struktur tersebut dikarenakan fungsinya (pada Hamster) sebagai tempat embrio
(pada hewan betina) saat melahirkan dimana saat melahirkan, Hamster dapat
melahirkan lebih dari 1 anak sekaligus. Selain itu struktur anggota gerak atas
(tangan) pada manusia berbeda dari tikus karena berfungsi untuk mengengam. Pada
struktur anggota gerak bawah (kaki) lututnya relatif lebih besar dan berfungsi
untuk meredam gaya-gaya yang bekerja pada saat berjalan. Bentuk rongga dada
yang dibentuk oleh tulang rusuk juga berbeda. Pada manusia, rongga dada melebar
ke samping, sedangkan pada Hamster, rongga dada melebar ke arah ventral. Pada Hamster
dengan pergerakan quadropedal, rangkanya berorientasi horizontal dengan bagian
atas disebut bagian dorsal, bagian bawah adalah ventral, bagian depan yang
menghadap muka disebut anterior dan bagian belakang yang mengarah ke ekor
adalah bagian posterior. Secara umum rangka pada Hamster (animalia) terdiri
dari dua jenis yaitu tulang dan rawan. Tulang disusun oleh sel-sel tulang
dengan banyak matriks dan serabut kolagen serat kalsium dan fosfat yang membuat
strukturnya lebih kompak. Rawan tersusun lebih banyak serabut kolagen. Sama
dengan Hamster dan animalia lainnya, dalam bergerak, tubuh juga disokong oleh
struktur otot. Otot pada animalia dibagi menjadi tiga yaitu : otot polos, otot
rangka dan otot jantung. Organ yang memiliki otot polos adalah organ yang
bergerak tanpa disadari dan bersifat terus menerus. Contohnya adalah otot pada
saluran pencernaan (usus,lambung dll). Pada otot polos terdapat satu inti sel
disetiap selnya. Otot rangka adalah otot yang menempel pada rangka badan dan
pergerakkannya dapat disadari sesuai keinginan. Dalam bergerak otot rangka
dilengkapi oleh dua rantai filament aktin atau filament tipis dan banyak rantai
filament myosin atau filament tebal. Otot rangka berbentuk seperti serabut
dengan banyak inti yang terletak di tepi. Otot jantung adalah otot yang
membangun jantung dengan kerja yang tidak disadari dan bersifat terus-menerus.
Bentuk otot jantung berupa serabut dan mempunyai percabangan. Setiap satu sel
otot jantung terdapat satu inti sel dimana setiap selnya dibatasi oleh plat
yang disebut keping interkalar. Pada setiap sel otot terdapat banyak
mitokondria dan paling banyak terdapat pada otot rangka. Hal ini berhubungan
dengan fungsinya sebagai penghasil energi untuk melakukan kerja.
Ø Sistem Pernapasan Atau Respirasi Pada Hamster
Sistem
pernapasan pada hamster terdiri dari trachea, bronchus, bronchioli, dan
paru-paru. Pangkal dari trachea berupa rongga disebut larink. Cabang dari
trachea adalah bronchus kemudian membentuk percabangan disebut bronchioli.
Paru-paru terdiri dari beberapa lobi yang terdapat dalam rongga pleural,
selaput yang membungkusnya disebut pleura. Hamster bernafas diawali melalui
hidung dengan mengerak-gerakkan ke bawah dan ke atas selama 12 – 20 menit dan
akan berhenti ketika relaksasi. Mula- mula udara masuk melalui cavum oris
( lubang hidung ) kemudian masuk ke pharynx melalui rima glottides masuk ke
larynx, kemudian masuk menuju epiglottis dan aparatus vocalis yang terdiri dari
ligamentum vocale yang berada di larynx dan menuju ke trakea bercabang dua
menjadi bronkhi dan bercabang lagi di dalam pulmonum yang di dalamnya terdapat
gelembung- gelembung alveoli yang berhubungan dengan bronchioli. Gelembung
alveoli diliputi kapiler darah dan disitulah terjadi pertukaran O2 dan CO2.
Ø Sistem Pencernaan Atau Disgestif Pada Hamster
Sistem
pencernaan pada hamster terdiri dari cavum oris, faring, oesophagus
gastrum, intestinum, caecum, colon, rectum, dan anus. Hamster dikatakan
memiliki sistem pencernaan perut belakang. Makanan yang dicerna oleh
hamster tidak melalui proses pencernaan
dalam lambung. Pada hamster dapat
dikatakan bahwa makanan melalui dua kali proses pencernaan. Sistem pencernaan makanan pada hamster
terdiri dari saluran-saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan dimulai dari rongga mulut, pharynk, esophagus, ventriculus,
intestinum dan berakhir di anus. Gigi pada hamster berfungsi memotong atau
mengerat makanan. Pharynk berfungsi untuk rongga dibelakang mulut yang
merupakan persimpangan jalan makanan dari jalan respirasi. Oesophagus merupakan
pipa musculus sempit yang menembus diafragma masuk ke dalam abdomen.
Ventriculus merupakan kantong lanjutan dari oesophagus yang dapat dibedakan
atas cardia, pylorus yang bersambung dengan deodenum dan fundus. Selain itu
terdapat kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, menghasilkan saliva
yang mengandung enzim-enzim pencernaan, kelenjar empedu dikeluarkan hati,
pankreas menghasilkan hormon insulin dan kelenjar pencernaan.
Ø Sistem Peredaran Darah Atau Sirkulasi Pada Hamster
Sistem
peredaran darah pada hamster memiliki 3
komponen berupa jantung, pembuluh dan darah. Karakteristik paling menonjol pada
hamster adalah percabangan lengkung aorta menjadi arteri innominator dan arteri
subklavia kiri. Arteri innominator bercabang 3 yaitu arteri subklavia kanan,
arteria karotis kanan, dan arteri karotis kiri. Pembuluh darah dibagi atas :
1.
Pembuluh nadi
2.
Pembuluh balik
3.
Pembuluh kapiler
4.
Pembuluh limfa
Ø Sistem Reproduksi Pada Hamster
Hamster
jantan memiliki testis besar sesuai dengan ukuran tubuhnya.
Hamster muda lebih sulit melakukan seks.
Hamster betina memiliki 2 lubang tertutup, sementara hamster jantan memiliki
genital dan anal lubang terebuka. Hamster melakukan pembuahan pada usia yang
berbeda tergantung dari spesiesnya, tetapi hal ini bisa dilakukan pada usia 1
bulan sampai 3 bulan.
Hamster jantan tetap dapat melakukan pembuahan selama hidupnya, namun betina tidak. Hamster betina mengalami estrus kira-kira setiap tiga hari.
Musim pengembangbiakan terjadi pada bulan April sampai Oktober,
dengan 1 sampai 13 anak lahir setelah periode gestasi selama 13 sampai 22 hari.
Setelah hamster betina hamil, induk hamster akan membangun sarang dan mengumpulkan anaknya disana.
Pada saat hamster betina melahirkan, biasanya hamster jantan dipisahkan dengan
si betina untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Anak hamster yang baru
dilahirkan tersebut tidak berambut, matanya tertutup dan ukuran tubunya sangat
kecil. Anak hamster yang baru lahir tidak boleh dipegang agar tidak dimakan
oleh induknya. Anak-anak hamster mulai mengelilingi sarang dan makan setelah
berumur 1 minggu dan setelah berumur 3 minggu anak hamster bisa meninggalkan
sarang mereka, kecuali untuk anak hamster Roborovski baru bisa keluar dari
sarang pada umur 4 minggu. Setelah berumur 1 bulan maka anak hamster dipisahkan
dengan induknya, dan kebanyakan orang akan menjual hamster ke toko-toko ketika
usia hamster 1 sampai 8 bulan.
Ø Sistem Ekskresi Pada Hamster
Sistem
ekskresi pada hamster berupa sepasang
ginjal ( unipapila ) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas peritonium. Cairan
urin akan keluar dari masing - masing ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria
yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra. Urin pada hamster banyak mengandung kalsium dan
carbon karena pengaruh makanan dan dapat berubah warna yang dipengaruhi
oleh makanannya. Urine hamster sangat pekat karena adanya kristal calsium
carbonat dan dapat berubah warna dari cream menjadi merah tua akibat makanan
yang telah dimakannya . Pada mamali, ginjal merupakan sepasang organ berbentuk yang
menyerupai biji kacang merah. Urin keluar meninggalkan ginjal melalui ductus
yang disebut ureter. Kedua ginjal tersebut mengosongkan isinya kedalam kandung
kemih (urinary bladder). Selama urinasi urin meninggalkan tubuh dari kandung
kemih melalui saluran yang di sebut uretra.
MGM Resorts International Announces Plans for the 2022 - Dr. MD
BalasHapusThe announcement 순천 출장샵 from MGM 광주 출장샵 Resorts International 창원 출장마사지 regarding its proposed $4.8 billion 2022 resort-casino in 군포 출장샵 Las Vegas marks 계룡 출장마사지 the beginning of the expansion of