Jumat, 17 Mei 2013

HAMSTER


     Hamster merupakan salah satu binatang yang masuk kedalam kelas mammalia. Hamster tergolong  hewan pengerat dan pemakan segala. Apabila kelaparan, hamster  dapat memakan anaknya untuk kelangsungan hidupnya. Hamster ini bersifat diam dan nokturnal serta mereka kadang aktif pada pagi hari atau sore hari. Mereka adalah penggali yang baik, membuat lubang dengan pintu masuk satu atau lebih dengan jalan yang terhubung dengan kamar mereka untuk sarang, gudang makanan dan aktivitas lainnya.
Hamster merupakan binatang omnivora. Makanan mereka dapat berupa butir padi, buah segar, akar, bagian hijau tumbuhan, invertebrata dan beberapa binatang kecil lainnya (serangga seperti belalang). Namun, tidak semua makanan cocok untuk hamster. Beberapa makanan, seperti daun beracun dari tomat menjadi makanan paling berbahaya untuk kesehatan hamster. Pendapat orang tentang makanan tidak aman lainnya adalah timun menyebabkan ekor mereka basah. Ada baiknya memberikan makan hamster berupa biji-bijian segar karena makan yang mengandung garam dapat menyebabkan kerontokan pada bulu hamster.Habitat hamster di utara terletak dari Eropa tengah sampai Siberia, Mongolia, dan Tiongkok utara sampai Korea . Habitat hamster di selatan membentang dari Suriah sampai Pakistan. Mereka hidup di perbatasan padang pasit, bukit pasir, bukit di kaki gunung, sungai di lembah, padang rumput yang luas, dataran rendah yang bersemak-semak dan berbatu, serta beberapa tinggal di ladang tanam.

Ø Klasifikasi Hamster
  • Kerajaan : Animalia
  • Filum       : Chordata
  • Kelas      : Mamalia
  • Ordo       : Rodentia
  • Famili      : Muridae
  • Genus     : Mus
  • Spesies   : Mus  musculus
Ø Morfologi Hamster
       Warna mata hamster terbagi menjadi beberapa tipe, yakni merah, ruby, hitam, kombinasi merah, kombinasi ruby, serta kombinasi hitam dan ruby. Ukuran mata hamster cukup besar. Hamster memiliki hidung  berukuran kecil namun memiliki indra penciuman yang sangat tajam berguna mengimbangi penglihatan hamster yang kurang baik. Hamster memiliki pipi elastis yang disebut kantong pipi yang berfungsi mengangkut dan memindahkan makanan selain itu kantong pipi juga berfungsi mengangkut bahan - bahan membuat sarang dan menakut - nakuti musuh. Telinga hamster kecil dan pendek, tetapi pendengarannya sangat tajam. Komunikasi pada hamster yang satu dengan yang lain menggunakan gelombang ultrasonik. Hamster memiliki gigi yang tumbuh terus-menerus. Untuk mencegahnya, hamster selalu menggigiti benda di sekitarnya. Memberi makanan dengan tekstur keras mampu menjaga gigi hamster agar tidak terus tumbuh. Total gigi pada hamster ada 16 buah. Hamster masuk dalam binatang berkumis yang berfungsi alat navigasi saat beraktivitas di kegelapan. Hamster memiliki ukuran tubuh relatif kecil. Hamster dewasa panjang tubuhnya  7-10 cm. Hamster jenis tertentu panjang tubuhnya 18-20 cm. Tubuhnya kuat dan lentur, Hamster memiliki bulu yang lebat dan halus di seluruh tubuhnya. Masa hidup hamster hanya sekita 2-4 tahun. Hamster memiliki ekor yang sangat pendek. Kaki hewan ini juga  pendek, tetapi cukup kuat untuk memanjat.

Ø Anatomi Hamster



Ø Sistem Endokrin Pada Hamster
         Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ yang disebut sebagai kelenjar sekresi internal yang berfungsi menghasilkan dan melepaskan hormon - hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh. Organ utama dari sistem endokrin adalah : Hipotalamus, Kelenjar hipofisa, Kelenjar tiroid, Kelenjar paratiroid, Pulau-pulau pankreas, Kelenjar adrenal, Buah zakar dan Indung telur. Selama kehamilan, plasenta bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin. Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa yang beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon hipofisa. Kelenjar hipofisa disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya. Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya. Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa yang beberapa diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah: Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak, Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat dan Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis. Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakansteroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.

Ø Sistem Koordinasi Pada Hamster
          Sistem syaraf terdiri atas dua bagian yaitu, syaraf pusat dan syaraf perifer. Dan sebagai pusat adalah otak dan medula spinalis (sumsum tulang belakang). Sistem syaraf pusat memiliki tugas untuk mengolah informasi yang masuk, otak depan untuk membau, otak tengah untuk melihat, dan otak belakang untuk mendengar. Sedangkan pada sistem syaraf tepi (perifer) memiliki fungsi untuk mengumpulkan informasi yang berbentuk rangsangan listrik (impuls) dari berbagai organ dalam dan luar untuk disampaikan pada syaraf pusat, juga membawa impuls dari syaraf  menuju pusat motorik tubuh (Jasin, 1984). Sistem ini terdiri dari lobus ultaklorius, gines, fisura lomentudinalis, sulkus, kolpura kaudal gemina, serebrum, lobus sentraus, flokulus, lobus lateralis. Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata. Sistem sarafnya dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua komponen fungsional yaitu sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. Sistem saraf somatis  membawa sinyal dari dan ke otot rangka dan biasannya berperan pada stimulus eksternal (refleks). Sistem saraf otonom meregulasi lingkungan internal dengan mengontrol pergerakan otot polos dan otot jantung serta organ disgestif, kardiovaskular, ekskresi dan sistem endokrin. Sistem saraf otonom dibagi lagi menjadi dua yaitu simpatis dan parasimpatis. Sistem simpatis dan parasimpatis bekerja berlawanan.

Ø Sistem Gerak Pada Hamster
            Pada Hamster  dan sebagian hewan berkaki empat lainnya, sumsum tulang belakang keluar dari bagian belakang tengkorak (karena posisi tubuhnya yang horizontal) dan menjulur sepanjang tulang belakang yang berada  pada bagian dorsal tubuh. Perbedaan lain yang terdapat pada sistem rangka antara Hamster (hewan tulang belakang) dengan manusia adalah tulang pinggul pada manusia lebih bundar lebih pendek dan lebih vertikal sedangkan pada Hamster, bentuk pinggulnya lebih lebar dan berbentuk lebih horizontal. Struktur tersebut dikarenakan fungsinya (pada Hamster) sebagai tempat embrio (pada hewan betina) saat melahirkan dimana saat melahirkan, Hamster dapat melahirkan lebih dari 1 anak sekaligus. Selain itu struktur anggota gerak atas (tangan) pada manusia berbeda dari tikus karena berfungsi untuk mengengam. Pada struktur anggota gerak bawah (kaki) lututnya relatif lebih besar dan berfungsi untuk meredam gaya-gaya yang bekerja pada saat berjalan. Bentuk rongga dada yang dibentuk oleh tulang rusuk juga berbeda. Pada manusia, rongga dada melebar ke samping, sedangkan pada Hamster, rongga dada melebar ke arah ventral. Pada Hamster dengan pergerakan quadropedal, rangkanya berorientasi horizontal dengan bagian atas disebut bagian dorsal, bagian bawah adalah ventral, bagian depan yang menghadap muka disebut anterior dan bagian belakang yang mengarah ke ekor adalah bagian posterior. Secara umum rangka pada Hamster (animalia) terdiri dari dua jenis yaitu tulang dan rawan. Tulang disusun oleh sel-sel tulang dengan banyak matriks dan serabut kolagen serat kalsium dan fosfat yang membuat strukturnya lebih kompak.  Rawan tersusun lebih banyak serabut kolagen. Sama dengan Hamster dan animalia lainnya, dalam bergerak, tubuh juga disokong oleh struktur otot. Otot pada animalia dibagi menjadi tiga yaitu : otot polos, otot rangka dan otot jantung. Organ yang memiliki otot polos adalah organ yang bergerak tanpa disadari dan bersifat terus menerus. Contohnya adalah otot pada saluran pencernaan (usus,lambung dll). Pada otot polos terdapat satu inti sel disetiap selnya. Otot rangka adalah otot yang menempel pada rangka badan dan pergerakkannya dapat disadari sesuai keinginan. Dalam bergerak otot rangka dilengkapi oleh dua rantai filament aktin atau filament tipis dan banyak rantai filament myosin atau filament tebal. Otot rangka berbentuk seperti serabut dengan banyak inti yang terletak di tepi. Otot jantung adalah otot yang membangun jantung dengan kerja yang tidak disadari dan bersifat terus-menerus. Bentuk otot jantung berupa serabut dan mempunyai percabangan. Setiap satu sel otot jantung terdapat satu inti sel dimana setiap selnya dibatasi oleh plat yang disebut keping interkalar. Pada setiap sel otot terdapat banyak mitokondria dan paling banyak terdapat pada otot rangka. Hal ini berhubungan dengan fungsinya sebagai penghasil energi untuk melakukan kerja.

Ø Sistem Pernapasan Atau Respirasi Pada Hamster
Sistem pernapasan pada hamster  terdiri dari trachea, bronchus, bronchioli, dan paru-paru. Pangkal dari trachea berupa rongga disebut larink. Cabang dari trachea adalah bronchus kemudian membentuk percabangan disebut bronchioli. Paru-paru terdiri dari beberapa lobi yang terdapat dalam rongga pleural, selaput yang membungkusnya disebut pleura. Hamster bernafas diawali melalui hidung dengan mengerak-gerakkan ke bawah dan ke atas selama 12 – 20 menit dan akan berhenti ketika relaksasi. Mula- mula udara masuk melalui  cavum oris ( lubang hidung ) kemudian masuk ke pharynx melalui rima glottides masuk ke larynx, kemudian masuk menuju epiglottis dan aparatus vocalis yang terdiri dari ligamentum vocale yang berada di larynx dan menuju ke trakea bercabang dua menjadi bronkhi dan bercabang lagi di dalam pulmonum yang di dalamnya terdapat gelembung- gelembung alveoli yang berhubungan dengan bronchioli. Gelembung alveoli diliputi kapiler darah dan disitulah terjadi pertukaran O2 dan CO2.

Ø Sistem Pencernaan Atau Disgestif Pada Hamster
Sistem pencernaan pada hamster  terdiri dari cavum oris, faring, oesophagus gastrum, intestinum, caecum, colon, rectum, dan anus. Hamster dikatakan memiliki sistem pencernaan perut belakang. Makanan yang dicerna oleh hamster  tidak melalui proses pencernaan dalam lambung.  Pada hamster dapat dikatakan bahwa makanan melalui dua kali proses pencernaan.  Sistem pencernaan makanan pada hamster terdiri dari saluran-saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, pharynk, esophagus, ventriculus, intestinum dan berakhir di anus. Gigi pada hamster berfungsi memotong atau mengerat makanan. Pharynk berfungsi untuk rongga dibelakang mulut yang merupakan persimpangan jalan makanan dari jalan respirasi. Oesophagus merupakan pipa musculus sempit yang menembus diafragma masuk ke dalam abdomen. Ventriculus merupakan kantong lanjutan dari oesophagus yang dapat dibedakan atas cardia, pylorus yang bersambung dengan deodenum dan fundus. Selain itu terdapat kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, menghasilkan saliva yang mengandung enzim-enzim pencernaan, kelenjar empedu dikeluarkan hati, pankreas menghasilkan hormon insulin dan kelenjar pencernaan.
  
Ø Sistem Peredaran Darah Atau Sirkulasi Pada Hamster
Sistem peredaran darah pada hamster  memiliki 3 komponen berupa jantung, pembuluh dan darah. Karakteristik paling menonjol pada hamster adalah percabangan lengkung aorta menjadi arteri innominator dan arteri subklavia kiri. Arteri innominator bercabang 3 yaitu arteri subklavia kanan, arteria karotis kanan, dan arteri karotis kiri. Pembuluh darah dibagi atas :
1.  Pembuluh nadi
2.  Pembuluh balik
3.  Pembuluh kapiler
4.  Pembuluh limfa

Ø Sistem Reproduksi Pada Hamster
Hamster jantan memiliki testis besar sesuai dengan ukuran tubuhnya. Hamster muda lebih sulit melakukan seks. Hamster betina memiliki 2 lubang tertutup, sementara hamster jantan memiliki genital dan anal lubang terebuka. Hamster melakukan pembuahan pada usia yang berbeda tergantung dari spesiesnya, tetapi hal ini bisa dilakukan pada usia 1 bulan sampai 3 bulan. Hamster jantan tetap dapat melakukan pembuahan selama hidupnya, namun betina tidak. Hamster betina mengalami estrus kira-kira setiap tiga hari. Musim pengembangbiakan terjadi pada bulan April sampai Oktober, dengan 1 sampai 13 anak lahir setelah periode gestasi selama 13 sampai 22 hari. Setelah hamster betina hamil, induk hamster akan membangun sarang dan mengumpulkan anaknya disana. Pada saat hamster betina melahirkan, biasanya hamster jantan dipisahkan dengan si betina untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Anak hamster yang baru dilahirkan tersebut tidak berambut, matanya tertutup dan ukuran tubunya sangat kecil. Anak hamster yang baru lahir tidak boleh dipegang agar tidak dimakan oleh induknya. Anak-anak hamster mulai mengelilingi sarang dan makan setelah berumur 1 minggu dan setelah berumur 3 minggu anak hamster bisa meninggalkan sarang mereka, kecuali untuk anak hamster Roborovski baru bisa keluar dari sarang pada umur 4 minggu. Setelah berumur 1 bulan maka anak hamster dipisahkan dengan induknya, dan kebanyakan orang akan menjual hamster ke toko-toko ketika usia hamster 1 sampai 8 bulan.
  
Ø Sistem Ekskresi Pada Hamster
Sistem ekskresi pada hamster  berupa sepasang ginjal ( unipapila ) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas peritonium. Cairan urin akan keluar dari masing - masing ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter  dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra.  Urin pada hamster banyak mengandung kalsium dan carbon karena pengaruh makanan dan dapat berubah warna yang  dipengaruhi oleh makanannya. Urine hamster sangat pekat karena adanya kristal calsium carbonat dan dapat berubah warna dari cream menjadi merah tua akibat makanan yang telah dimakannya . Pada mamali, ginjal merupakan sepasang organ berbentuk yang menyerupai biji kacang merah. Urin keluar meninggalkan ginjal melalui ductus yang disebut ureter. Kedua ginjal tersebut mengosongkan isinya kedalam kandung kemih (urinary bladder). Selama urinasi urin meninggalkan tubuh dari kandung kemih melalui saluran yang di   sebut uretra.

Rabu, 15 Mei 2013

KELOMPOK 10 ( ORDO AVES )



ANGGOTA Desi Sasmita NUGRAHA           121434008
                Oktaviani P. Megama                  121434034
                   Tresia Jawa                                 121434044


ORDO AVES

Ordo Caradriiformes
Ciri Khas :
Ø  Sayap dan tungkai panjang dan ramping.
Ø  Jari-jari berselaput.
Ø  Paruh berbentuk buluh sebagi alat penyedot.
Ø  Berbulu tebal dan tersusun rapat.
Habitat : Di gosong lumpur, pantai, teluk, dan muara sungai.

Contoh Spesies : Burung Camar 
(Sterna bergii)



Ordo Columbiformes
Ciri Khas :
ü  Paruh pendek dan langsing.
ü  Kulit tebal dan halus.
ü  Tembolok besar, menghasilkan cairan seperti susu ( pigeon susu ) untuk anaknya.
ü  Pemakan biji-bijian (Graminivor) dan buah-buahan (fragivor).
Habitat : Tebing, Tersebar diseluruh penjuru dunia. Sedang  di Kalimantan koloninya terdapat di Banjarmasin, Kuching, Kinabalu dan Samarinda.
  
Contoh Spesies : Burung Dara
(Columba livia domestica)
 

Ordo Psittaciformes
Ciri Khas :
ü Bulu berwarna hijau, biru, kuning atau hijau.
ü Paruh pendek, sempit, tepinya tajam, ujungnya berkait.
ü Paruh bagian atas bersendi dengan tengkorak sehingga dapat bergerak.
ü Kaki bertipe “zygodactylus” (dua jari ke depan dua jari ke belakang).
ü Jari terluar tidak “reversible” (tidak dapat dibalikka ke depan).
Habitat : Hutan dan perkebunan yang tersebar di Irian, Maluku Tengah, Australia, P. Soloman.

Contoh Spesies : Burung Kakatua
(Cacatua sulphurea)

Ordo Strigiformes
Ciri Khas :
v    Kepala besar dan bulat.
v    Mata besar menghadap ke depan, di kelilingi bulu yang tersusun radial  
  (menjari).
v    Lubang telinga lebar, sering kali tertutup oleh lipatan kulit.
v    Paruh pendek.
v    Jari kaki mempuyai cakar tajam sesuai dengan fungsinya untuk
  mengcengkeram
v    Aktif diwaktu malam (nocturnal), predator.
Habitat : Menyukai daerah terbuka di luar hutan lahan berhutan, pekarangan, sawah atau pinggiran sungai. Tersebar di Asia Tenggara, Kalimantan, Sumatera, Nias, Jawa dan Bali.

Contoh Spesies : Burung Hantu 
(Otus magicus)




Ordo Caprimulgiformes
Ciri Khas :
Ø   Paruh kecil dan lunak.
Ø   Mulut lebar, tepi paruh bagian atas tertutup bulu peraba yang
 bentuknya seperti rambut - rambut kaki.
Ø   Bulu-bulu halus.
Ø   Kaki kecil dan linak.
Ø   Nocturnal, insektivor.
Habitat  : Bisa kita temukan di atas pohon.

Contoh Spesies : Oilbird
(Steatornis caripensis)



Ordo Cuculiformes
Ciri Khas :
ü  Dua buah jari kaki ke depan, dua buah yang lain ke belakang, jari terluar dapat di balikan ke depan.
ü  Kaki tidak sesusi dengan mencengkram.
ü  Ekor panjang.
ü  Paruh sedang.
ü  Banyak anggota familia ini bersifat parasit ( yang betina menitipkan telurnya di sarang burung lain ).
Habitat : Bisa kita dapatkan di atas pepohonan.

Contoh Spesies : Burung Culik - culik


Ordo Apodiformes
Ciri Khas :
v   Terbang dengan kecepatan tinggi.
v   Ukuran tubuh sedang terkadang kecil,
v   Memiliki sayap berbentuk sabit yang sempit dan runcing
v   Kakinya sangat kecil begitu juga paruhnya.
v   Burung Walet merupakan burung pemakan serangga yang bersifat aerial
           dan suka meluncur.
Habitat :  Burung walet mempunyai kebiasaan berdiam di gua-gua atau rumah-rumah yang cukup lembab, remang-remang sampai gelap dan menggunakan langit langit untuk menempelkan sarang sebagai tempat beristirahat dan berbiak.
Contoh Spesies : Burung Walet
(Collacalia fuciphaga)



Ordo Trogoniformes
Ciri Khas :
Ø   Paruh pendek dan bahu dengan “rambut-rambut bahu” pada pangkalnya.
Ø   Kaki kecil dan lunak.
Ø   Bulu-bulu berwarna cerah, seringkali berwarna hijau.
Habitat :  Habitat alaminya adalah daerah subtropis atau tropis , tempat lembab, dataran rendah,  dan hutan (biasanya terdapat di atas pohon.)
Contoh Spesies : Burung Luntur Putri
(Trogon viridis)



TERIMA KASIH